Sabtu, 17 Disember 2011

aku, kau | I, U [ayu]

hidup ini padang ujian,
menyusuri lorong-lorong kelam kegetiran,
tiba peluru itu muncul laju, padu, bertubi-tubi!,
mampukah engkau merentasi dan mengelakkannya sahabat?

ku mainkan piano itu,
kau petik gitar menyanyi lelagu rindu,
suaramu menyanyikan irama senandung jiwa,
hatimu resah dalam diam engkau merindu ku.

kau dan aku - seirama, melihat bebintang di angkasa raya,
cinta dan rindu - bertaut ketat bersanggul rapi,
sedang engkau menampar diriku jauh dari lamunan asmaraku.

Air mata deras mengalir dari takungmu,
ku pohon maaf darimu sayang,
biar ku hapus titik titik hitam dari laramu,

suara halusmu berdesir ke telingaku,
kau paut wajahmu pada bahuku,
nyanyikan lelagu rindu itu,
bibir mu - ke[ayu]anmu memukau,
mataku - terpanah sukmaku,
ku jatuh padamu.


     ***

Hipokrasimu tak selari dengan keperibadianmu,
usah lagi kau bazirkan kucupan mu pada tiap teriakkan cinta mu,
ratu airmata,
sudah kita lalui terowong masa itu bersama,
dan kau meneropong masa cerah kita bersama,
+subhanallah! kau memaksa jejarimu menulis sajak ini sambil memandu,
Oh! Aku hampir kemalangan sayang.
+lihat itu! api menyala-nyala di matamu si ratu air mata,
kau menyuruhku bertanya pada diriku sendiri..diri..diri..diri..diri..diri..
Seandai engkau mampu memutar waktu, masih engkau menyimpan separuh janji? masih engkau simpan separuh hati?


ashraf adrutdin
10.34 mlm sabtu 18/12/2011

Tiada ulasan:

Catat Ulasan