Kau melabel aku sebagai A
dan aku pula melabel kamu sebagai B
sering kali pemikiran tidak luwes menjerut hari-hari kita
sewaktu hendak ke tempat kerja atau sewaktu pulang ke rumah
Ayah kata hitam, hitamlah ia
Ibu kata putih, putihlah ia
bagaimana kita cuba untuk mengintegrasikan dua fakta menjadi kelabu
agar hilang, hanyut, lebur, hancur segala ego dan skeptikal
tipikal dan stereotaip pada abad ini
kala di Facebook, kita cuma hanya ada pilihan 'Like'
agar kehancuran manusia dapat diminimakan.
Dikotomi ini,
Terlalu lama bersarang di dalam lubuk akliah kita,
Seakan ia dipateri kemas dan ketat,
Supaya apa jua perbedaan yang mendatang kita diajari untuk menegakkan ia dengan tengkarah,
Ego jangan dipudarkan hitam garangnya,
Dan polemik menjadi pentasnya,
Apakah kita enggan mengalah andainya salah?
Beralah tidak bererti kalah,
Berlapang dada dalam mengintegrasikan ilmu,
Agar keturunan kita tidak hancur mundur dek ideologi jumud kita.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan