Kalian hidup dalam kemanisan,
Makanya aku ini dibanjiri kepahitan,
Kopi ku ini, seringkali menjadi gula-gula buat kamu dankeluarga
Dan, seringkali aku gagal menyiapkan nukilanku,
Dek tertidur di meja khayalan,
Dengan secangkir kopi separuh penuh,
Menenggelami sebahagian ras kamu,
Yang haloba mencari rezeki.
Terima kasih sang semut,
karena menyayangiku kali ini,
sejak sekian lama kita berkongsi rezeki bersama.
kapan datang lagi, menemani secangkir kopiku?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan